Hujan Di Bulan Ramadhan
Pagi masih buta, cahaya rembulan masih terang menghias bentangan cakrawala. Hembusan angin pagi terasa begitu segar, jam dinding di kamar ku menunjukkan jam 03.00. Terdengar jelas suara marbot dari masjid sedang membangun kan sahur. Tok tok tok
" Vi, bangun waktunya sahur " kak feni memanggilku
" Iya kak, bentar "
Langsung ku buka selimut dan bergegas menuju kamar mandi untuk cuci muka. Lalu menuju ruang makan.
" Nanti kamu ke rumahnya pak Slamet ya, nganterin undangan " perintah ibu
" Aku bu? " Tanya ku
" Iya, kamu..! "
Setelah sahur ku mengambil wudhu dan segera ku tunaikan shalat tahajjud, hingga adzan subuh berkumandang.
***
Langit tampak cerah, terik matahari begitu panas.
" Aah malas sekali aku keluar rumah, andai saja Ibu tak menyuruhku untuk ke pak Slamet mungkin tidak akan sekering ini tenggorokan ku, apalagi ini baru hari kedua puasa. "
Di tengah perjalanan tiba-tiba langit mendung dan hujan turun, segera ku berlari ke warung yang ada di tepi jalan.
" Ya Allah. Makasih Engkau telah mengerti tentang keadaan ku ini " ucapku dalam hati, yang merasa senang karena tenggorokan sedikit tertolong.
Hujan semakin deras dan membuat ku tak bisa meneruskan perjalanan ini, tanpa ku sadari ternyata di warung ini aku tidak sendirian, tetapi ada seorang laki-laki yg juga meneduh. Dan aku merasa seperti tidak asing lagi dengan orang ini, mencoba mengingat di mana ia bertemu.
" Kak Bayu bukan ? " Ku coba bertanya
"Iya benar, siapa ya? " Kelihatan sedikit bingung
" Ya Allah. ternyata benar ini kak Bayu, kakak yang aku kagumi karena selain ganteng dan baik, iya juga jago dalam berbahasa Inggris. " Kata ku dalam hati
" Aku kak, Vita, murid kakak pas kakak lagi KKN, dua tahun yang lalu " jelas ku
" Oh iya saya ingat, maaf ya kakak telat ingatnya"
" Iya kak, gak papa. Sekarang kakak tinggal dimana? "
" Kakak ngekos di Jakarta, tapi sekarang kan kuliah lagi libur, jadi pulang kampung dulu. "
" Wih kakak kuliah S2 di Jakarta toh ? " (kagum ku semakin bertambah)
" Iya dek, oh iya kamu mau kemana ? "
" Aku mau ke rumah pak RW, mau nganterin undangan "
" Oooh, iya sudah kakak jalan dulu ya, mumpung hujannya reda, senang bisa bertemu kamu, Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam" balasku
" Yaelah,,,hujan sudah reda padahal masih banyak yang ingin aku tanyakan pada kak Bayu. Tapi ya sudahlah, setidaknya rasa rinduku ini sudah berkurang, hihihi. Semoga saja aku juga bisa kuliah S2 seperti nya, amiin " ungkap ku dalam hati, sambil senyum senyum sendiri.
Ku kembali langkahkan kaki , melewati jalan yg masih becek meneruskan perjalanan menuju rumah pak Slamet .
Sungguh hujan di bulan Ramadhan ini, membawa begitu banyak berkah untuk ku ;).
Selesai !

Mantappp
BalasHapus👍👍👍
Hapus